SURABAYA, LensaMadura.com – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, menyatakan siap memperjuangkan aspirasi guru madrasah swasta di Jawa Timur yang tergabung dalam Persatuan Guru Madrasah Mandiri (PGMM). Aspirasi itu disampaikan dalam pertemuan di Graha KADIN Jawa Timur, Senin, 13 Oktober 2025.
Ketua PGMM Jawa Timur, Tosari, mengatakan ribuan guru madrasah swasta hingga kini belum mendapatkan status sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Padahal, banyak di antara mereka telah mengabdi puluhan tahun.
“Banyak dari kami sudah mengajar 25 hingga 30 tahun, tapi statusnya belum berubah. Sementara mantan murid kami yang baru lulus kuliah sudah diangkat menjadi PPPK,” kata Tosari.
Menurut Tosari, di Jawa Timur terdapat sekitar 35 ribu guru madrasah swasta, dengan sekitar 18 ribu di antaranya tergabung dalam PGMM. Ia menilai aturan yang berlaku sebenarnya memberi peluang bagi guru madrasah swasta untuk diangkat sebagai ASN dengan status PPPK.
“Secara regulasi, peluang itu ada. Tapi perjuangannya sangat sulit. Kami berharap Pak LaNyalla bisa membantu memperjuangkan nasib kami,” ujarnya.
Tosari juga meminta agar LaNyalla dapat memfasilitasi pertemuan antara perwakilan guru madrasah dan Presiden Prabowo Subianto untuk menyampaikan aspirasi secara langsung.
Menanggapi hal itu, LaNyalla menegaskan pentingnya memperhatikan kesejahteraan guru sebagai bagian dari upaya meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
“Guru adalah profesi strategis dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Kesejahteraan mereka harus sejalan dengan peran besar yang dijalankan,” kata mantan Ketua DPD RI itu.
LaNyalla berjanji akan membawa aspirasi PGMM ke tingkat pusat dan segera berkoordinasi dengan Kementerian Agama.
“Saya akan bicara dengan Menteri Agama untuk membahas hal ini. Saya sepakat bahwa kesejahteraan guru harus ditingkatkan, apapun skemanya nanti,” ucapnya.
Pertemuan itu dihadiri sejumlah pengurus PGMM dari berbagai daerah di Jawa Timur, di antaranya Sekretaris PW PGMM Jatim Galih Rimba Ariyana, Ketua PGMM Lamongan Abdul Aziz, Ketua PGMM Tuban Khoirul Umam, serta perwakilan dari Bojonegoro dan Tuban. (lc/md)
