Berita

Kepala Desa Sapeken Dilaporkan Warga atas Dugaan Penganiayaan

SUMENEP, LensaMadura.com – Kepala Desa Sapeken, Kecamatan Sapeken, Kabupaten Sumenep, Joni Junaidi, dilaporkan ke Polsek Sapeken atas dugaan penganiayaan.

Laporan itu diajukan oleh seorang perempuan bernama Nadia (21) pada Kamis, 14 Agustus 2025.

Peristiwa bermula sehari sebelumnya. Nadia mengaku ditampar Joni di jalan desa ketika sedang membeli makanan bersama temannya.

“Kades bertanya kapan saya datang, lalu pipi saya langsung ditempeleng. Makanya saya lapor polisi,” kata Nadia dikutip beberapa media.

Nadia menegaskan tidak memiliki hubungan apapun dengan kades. Ia juga mengaku tidak mengetahui alasan pasti tindakan itu, namun menduga berkaitan dengan penampilannya.

“Kalau soal berpakaian, itu tergantung kita. Yang penting tidak merugikan orang lain,” ujarnya.

Joni membantah menampar wajah Nadia. Ia mengakui sempat memukul bagian mulut korban, namun menyebut tindakannya sebagai bentuk pembinaan terhadap warga.

“Itu pembinaan saya selaku kepala desa ke warga,” katanya.

Menurut Joni, penampilan Nadia yang dianggap terbuka dan bertato mencoreng norma agama di Sapeken.

Ia mengklaim pada 2024 korban pernah menandatangani surat pernyataan berpakaian sopan, namun melanggar kesepakatan itu.

“Sapeken ini betul-betul menjaga norma dan marwah Islam,” ujarnya.

Joni menyebut tindakannya mendapat dukungan tokoh agama setempat, KH Ad-Dailamy Abuhurairah. “Beliau mendukung, karena Sapeken punya dua program besar: Sapeken Bersatu dan Sapeken Ibadah. Itu harus dijaga,” katanya.

Kapolsek Sapeken AKP Taufik membenarkan adanya laporan dugaan penganiayaan tersebut.

“Benar, ada laporan dari Nadia dengan terlapor Joni. Saat ini sedang kami proses sesuai prosedur yang berlaku,” ujarnya. (*)

Related Articles

Back to top button