Jombang – Kabar duka menyelimuti nusantara, salah satu putra terbaiknya telah kembali ke haribaan ilahi, Dr. Ir. K.H. Salahuddin Wahid atau akrab disapa Gus Sholah meninggal dunia pada hari Minggu (2/2) yang lalu.
Almarhum dikebumikan di pemakaman keluarga di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang. Ribuan pelayat hadir dalam pemakaman beliau, bukan hanya itu keluarga besar Pondok Pesantren Tebuireng rencananya juga akan mengirimkan do’a sampai tujuh hari, Sabtu (8/2). Petakziah juga masih tampak berdatangan menyampaikan bela sungkawa dan berziarah ke makam beliau.
Sebagai bentuk penghormatan kepada Gus Sholah dan bela sungkawa, Aksi Cepat Tanggap mengirimkan armada terbaiknya Humanity Food Truck (HFT) untuk melayani jamuan makan jamaah takziah dan santri Pondok Pesantren Tebuireng.
Humanity Food Truck ini didatangkan langsung dari Magelang sejak Hari Rabu (5/6) untuk menyiapkan 1000 porsi makanan gratis setiap harinya sampai sampai Sabtu (8/2) mendatang tepat pada tujuh hari wafatnya Gus Solah.
Kepala ACT Jawa Timur, Wahyu Sulistianto Putro menyampaikan bahwa HFT ini ditujukan untuk melayani para peziarah dan santri Pondok Pesantren Tebuireng.
“Dari kemarin (5/2) HFT memberikan layanan makan gratis untuk jamaah takziah dan santri (ponpes) Tebuireng. Rencananya HFT akan standby sampai 7 hari sejak meninggalnya Gus Sholah,” ujar Wahyu.
Wahyu menambahkan bahwa setiap hari HFT bisa memproduksi 1000 porsi makanan, dengan harapan dapat membantu jamaah takziah dan santri untuk memperoleh asupan makanan, juga memberikan penghormatan dan bentuk bela sungkawa ACT atas kepergian salah satu putra terbaik bangsa.
Sambutan hangat pun disampaikan Gus Fahmi, salah satu pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng.
“Mewakili keluarga besar Pesantren Tebuireng kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada ACT yang telah mendukung acara mengirim do’a atas wafatnya Gus Sholah, semoga ACT semakin berkah dan dikenal luas masyarakat,” ujar Fahmi. (act)