Berikut Ini 5 Strategi Reformasi Birokrasi Mas Ditho Selaku Calon Bupati Kediri

LensaMadura.Com, Kediri – Haninditho Himawan Pramana, salah satu Calon Bupati Kediri memberikan penjelasan terkait program reformasi birokrasi yang akan dilakukan jika dirinya terpilih menjadi Bupati Kediri periode 2021-2025.

Program tersebut dicanangkan sebagai langkah yang disusun dalam rangka mensejahterakan masyarakat Kabupaten Kediri. Menurutnya, terdapat lima langkah yang akan dilakukan di dalam reformasi birokrasi untuk Kabupaten Kediri.

“Saya datang ke Kediri tidak ada kepentingan jabatan dan memperkaya diri sendiri. Mencalonkan Bupati Kediri murni untuk masyarakat. Jika terpilih nanti ada lima langkah yang akan saya lakukan di program reformasi birokrasi,” jelas Dhito sapaan akrab Hanindhito Himawan Pramana seperti dilasir surabayapagi.com, Sabtu (01/08).

Mas Ditho sapaan akrabnya menjelaskan lima langkah itu di depan para PAC PDIP saat memberikan sambutan di Rakercabsus DPC PDI Perjuangan Kabupaten Kediri.

Baca Juga :  Gelar Halal Bihalal, Kepala Bappeda Sumenep Arif Firmanto: Siap Lanjutkan Tongkat Estafet

Pertama, dirinya akan membubarkan Tim Pertimbangan Percepatan Pembangunan (TP3) Kabupaten Kediri. Kedua, nasib guru honorer yang akan diberikan insentif. Ketiga, membentuk program DITO (Desa Tani Organik) di sektor pertanian. Keempat, sektor kesehatan yang selama ini kurang diperhatikan. dan Kelima, sektor olahraga yang saat ini mati suri.

“Saya akan lakukan demi masyarakat Kabupaten Kediri. TP3 ini saya bubarkan karena kewenangannya seakan melebihi Bupati. Untuk guru honorer selama ini hanya mengandalkan gaji rendah. Sedangkan petani kedepan akan kita berikan pembekalan pelatihan pupuk organik agar dapat membantu kebutuhan pupuk subsidi. Sementara di kesehatan, BPJS belum bisa mengcover seluruh masyarakat Kediri, padahal Silpa Pemkab Kediri sangat besar,” bebernya seperti dilansir dari media yang sama.

Baca Juga :  Lagi, Komunitas PSPS Pulau Sapudi Bagikan Migor Gratis, Ini Sasarannya

Selain itu, menjelang kontestasi Pilkada Bupati Kediri yang akan digelar Desember mendatang, Mas Ditho mengaku butuh dukungan dan kosolidasi tiga pilar. Sehingga dapat merubah paradigma birokrasi di Kabupaten Kediri.

“Masyarakat dan kepala desa, tanpa bupati tetap hidup dan tidak ada masalah. Tetapi bupati tanpa masyarakat, akan mati. Kita harus sejalan di tiga pilar untuk Kabupaten Kediri. Komunikasi masyarakat dengan birokrasi mulai eksekutif, legislatif dan partai harus berjalan dan berkoordinasi dengan baik. Ke depan setiap hari Jumat akan kita agendakan Ngopi (Ngobrol bareng cari solusi), sehingga jika ada persoalan akan bisa terselesaikan saat itu juga dan tidak berlarut-larut,” tegas putra sulung Sekretaris Kabinet RI, Pramono Anung.

Baca Juga :  Dukung Penundaan Impor, Ketua DPD Berharap Bulog Serap Beras Petani

Sementara itu, Budi Kanang Sulistyo, Plt Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Kediri mengatakan, agenda Rakercabus kali ini untuk mensosialisasikan Mas Dhito sebagai bakal Calon Bupati Kediri kepada seluruh PAC dan DPC PDIP.

“Secara formal DPD, DPP telah menurunkan rekomendasi pasangan Mas Dhito dan Mbak Dewi, sebagai wakilnya. Rekomendasi dalam bentuk pasangan digunakan untuk legalitas kepada KPU, ini resmi,” tegas Mbah Kanang, panggilan akrab Budi Kanang Sulistyo. (*)

Dapatkan Berita Terupdate dari Lensa Madura di: