SUMENEP, lensamadura.com – Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia di Desa Banuaju Barat, Kecamatan Batang-Batang, Sumenep meriah dan edukatif.
Beragam lomba hingga karnaval kemerdekaan digelar Pemerintah Desa (Pemdes) Banuaju Barat berkolaborasi dengan para pemuda dan tokoh masyarakat desa setempat.
Kepala Desa (Kades) Banuaju Barat H Suninto menerangkan, beragam lomba itu digelar sebagai wujud syukur atas kemerdekaan yang telah direbut para pendahulu dengan tetesan darah bahkan nyawa para pejuang.
“Lomba keindahan antar kampung. Ada pula lomba antar anak didik dari lembaga pendidikan yang ada di desa kami. Lomba untuk umum juga digelar,” terang Kades Suninto Kepada Lensa Madura ditemui usai melepas karnaval kemerdekaan Desa Banuaju Barat, Kamis, 22 Agustus 2024.
Kades yang kini telah menjabat di periode kedua ini merinci beragam lomba yang digelar tersebut. Ada lomba tarik tambang, lomba kebersihan dan keindahan kampung.
Lalu lomba nyo’on gaddhang, Tartil Quran, baca puisi, tahfidzus suwar, dan lomba karnaval budaya bernuansa kemerdekaan.
Lomba selama empat hari mulai 19-22 Agustus 2024. Hari terakhir lomba karnaval budaya dengan semangat kemerdekaan. Kamis malam atau malam Jumat 22 Agustus sebagai malam puncak digelar doa bersama sekaligus pengajian umum keagamaan.
“Kami ucapkan terima kasih kepada semua yang terlibat suksesnya kegiatan untuk mengisi momen kemerdekaan dengan kegiatan positif ini. Terima kasih kepada perangkat desa, seluruh BPD, para pemuda, panitia dan seluruh masyarakt Desa Banuaju Barat,” kata Kalebun Suninto setelah semua acara sukses digelar.
Hari puncak lomba karnaval budaya dengan spirit kemerdekaan. Ribuan masyarakat memadati jalan poros desa. Peserta lomba karnaval beragam. Dari lembaga pendidikan, perwakilan RT, Dusun dan komunitas pemuda.
Ada yang menampilkan teatrikal menggambarkan pejuang merebut kemerdekaan. Dipertontonkan salah satu aktor yang digantung dengan tangan diikat ke tiang yang dipasang di bagian depan gerobak. Tubuhnya seperti ditusuk bambu runcing hingga tembus. Kaki bergelantung. Lalu gerobak didorong oleh peserta karnaval. Ada yang mendorong miniatur alat tempur tank.
Ditampilkan pula ‘pengantan’ kuda diiringi musik tradisional saronen. Drumband ikut memeriahkan acara perayaan kemerdekaan tersebut. Start dari Dusun Toteker. Arak-arakan berlanjut ke jalan poros desa atau ke arah timur.
Sampai di depan balai desa, Kades Suninto didampingi dari Forkopimka Batang-batang melepas karnaval budaya yang berlangsung sejak siang sampai sore itu.
Masyarakat tumplek-blek menonton karnaval dengan berbagai jenis penampilan itu. Tawa lepas penonton pecah seketika. Saat ada penampilan lucu bagi warga.
Sementara, Kamis malam atau malam Jumat digelar doa bersama, pengajian keagamaan menghadirkan penceramah KH Suyono, sekaligus penyerahan hadiah bagi pemenang lomba.
Pantauan Lensa Madura, sejak memasuki Agustus, masyarakat Desa Banuaju Barat makin kompak gotong-royong. Membersihkan kanan-kiri jalan desa.
Masyarakat mengecat seluruh pepohonan di kanan dan kiri jalan dengan warna merah putih. Pinggir jalan dipasang bendera Indonesia.
Setiap jalan atau gang menuju perkampungan penduduk dibangun gapura dari bambu bercat merah putih. Setiap gapura dihiasi lampu pernak-pernik. Indah dan menakjubkan. (yan)
