Geger Air Sungai di Pamekasan Berwarna Merah, Begini Tanggapan DLH

DLH Pamekasan (lensamadura.com/istimewa)

PAMEKASAN, lensamadura.com – Sejumlah aliran air sungai di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur berubah warna menjadi merah. Fenomana itu yang terjadi pada Senin, 10 Juli 2023 tersebut menggegerkan warga.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pamekasan, Supriyanto menjelaskan, pihaknya langsung turun ke lokasi setelah mendapat laporan dari masyarakat tentang fenomena air sungai yang berubah warna merah. Salah satunya aliran air sungai di Kelurahan Jungcangcang.

Baca Juga :  PSHT Sumenep Gelar Halal Bihalal, Perkuat Silaturrahmi Lahir dan Batin

“Kami melakukan koordinasi dengan Polsek Kota, koramil, dan camat kota, dan kami juga melakukan penelusuran ke hulu sungai yang tercemar itu,” kata Supriyanto, Selasa, 11 Juli 2023.

Ia menjelaskan, berdasarkan penelusuran petugas hingga Desa Klampar, Kecamatan Proppo yang merupakan pusat kerajinan batik tulis Pamekasan, fenomana itu diduga lantaran adanya pewarna batik yang sengaja dibuang ke sungai oleh warga.

“Dari DLH kemudian mengambil sampel air sungai itu untuk dilakukan uji lab ke Sumenep, karena di Pamekasan kebetulan lab-nya belum terverifikasi. Jadi, dalam beberapa hari ini akan muncul uji lab-nya,” terang dia.

Baca Juga :  Pengurus KJS Periode 2024-2026 Resmi Dikukuhkan

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar tidak menggunakan air tersebut untuk kepentingan rumah tangga, mulai mencuci, hingga kegiatan lainnya. Termasuk ikan di sungai itu agar tidak dikonsumsi terlebih dahulu hingga uji lab keluar.

Baca Juga :  Dear Jatim Demo Disdik Sumenep, Usut Temuan Dugaan Tipikor

“Karena bisa jadi mengandung zat pewarna yang bisa jadi membahayakan tubuh. Masyarakat yang selama ini juga menggunakan air ini untuk kepentingan lain agar bersabar dulu,” ingatnya.

Dia berharap, fenomana itu dapat terselesaikan dengan baik demi keamanan dan kenyamanan masyarakat di sekitar sungai.

“Kami juga berkoordinasi dengan kepala desa klampar, dan kami akan lakukan sosialisasi kepada pengrajin agar tidak membuang limbahnya ke sungai,” tandasnya. (kab/red)

Dapatkan Berita Terupdate dari Lensa Madura di: