SUMENEP, lensamadura.com – Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Sumenep terus lakukan upaya percepatan penurunan Kasus Penyakit Mulut Dan Kuku (PMK) pada hewan ternak dilingkungan Kabupaten Sumenep, Madura Jawa Timur.
Upaya percepatan penurunan kasus PMK tersebut terus dilakukan dalam rangka penyembuhan sapi yang sakit dan peningkatan daya tahan tubuh ternak.
Kepala DKPP Sumenep Arif Firmanto menyampaikan, bahwa adanya upaya percepatan penurunan kasus PMK pada hewan ternak di wilayah Kabupaten Sumenep sudah dilakukan DKPP bersama tim Paramedik, TNI dan Polisi serta tim lain di berbagai Kecamatan.
Langkah-langkah yang telah dilakukan dalam rangka penyembuhan sapi yang sakit dan peningkatan daya tahan tubuh ternak juga dilakukan melalui pemberian obat-obatan atau vitamin, pengaktifan pos keliling yang tiap hari ke lapangan dan vaksinasi pada ternak yang sehat.
“Disamping itu, untuk pencegahan penularan juga dilakukan penyemprotan desinfektan,” terangnya kepada media lensamadura.com, Jumat, 22 Juli 2022.
Lebih lanjut, pihaknya menyampaikan bahwa saat ini Kabupaten Sumenep sudah mengalami penurunan kasus PMK dengan kondisi ternak yang sakit sebanyak 2,159 ekor, ternak yang sembuh 3,599 ekor dan yang mati 8 ekor, sesuai laporan.
“Kerjasama antar pihak atau stakeholder sangat dibutuhkan dalam upaya memutus mata rantai penyebaran kasus PMK ini kedepan, sehingga ekonomi serta aktivitas warga Sumenep kembali normal,” harapnya.
Untuk diketahui, hingga 21 Juli 2022 Kabupaten Sumenep telah mendapatkan alokasi vaksin sebanyak 17.000 dosis.
Alokasi vaksin pertama yang diterima sebanyak 3.000 dosis, vaksin kedua 2.000 dosis dan vaksin ketiga diterima pada tanggal 20 Juli sebanyak 12.000 dosis. Sehingga total vaksin untuk wilayah Sumenep sudah mencapai 17.000 dosis.
Dari total alokasi vaksin sebanyak 17.000 dosis tersebut sudah terealisasi sebanyak 5.000 dosis dan sebanyak 12.000 dosis direncanakan akan dilaksanakan pada 23 Juli 2022 untuk 23 Kecamatan. (Pur/Rif)
