Pamekasan, LensaMadura – Dana Hibah Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendapat sorotan tajam. Pasalnya, dana triliunan diklaim masuk ke pulau Madura. Sayang, wujud pembangunannya tidak jelas.
Hal itu disampaikan anggota Komisi E DPRD Jatim Mathur Husyairi saat reses III, di Desa Bangkes, Kecamatan Kadur. Gebrakan telah dilakukan legislator yang terkenal dengan aktivis anti korupsi itu.
“Kritis di DPRD Jatim itu bukan Gubernur yang tidak terima. Tapi parpol yang tidak terima. Triliunan masuk Madura, namun apa yang dirasakan masyarakat,” kata Mathur.
Pria Kelahiran Sambas itu menjelaskan, dana hibah hanya berkutat pada Plengsengan, aspal, irigasi. Mestinya di berdayakan kepada Puskesmas, kesejahteraan bidan desa atau bantuan untuk sekolah.
“Dampaknya kan jelas. Kami menggugat ke Gubernur dan teman-teman di dewan. Malah dimusuhin oleh teman-teman. Nurunin cashback dibilang jangan rusak pasaran,” keluhnya.
Sejauh ini Cashnack 30-40 persen kepada dewan sudah biasa di kalangan teman-temannya di DPRD Jatim. Kalau kulaan dibawah cashback itu bakal menjadi musuh bersama.
“Tidak hanya itu. Dana hibah luar Madura juga masuk. Makanya angka dana hibah bisa mencapai triliunan,” paparnya.
Gubernur Khofifah Indar Parawansah enggan menanggapi persoalan itu. Termasuk dana hibah triulanan yang juga tidak jelas SPj nya. (Adi)