SURABAYA, lensamadura.com – Ketua Pengprov Perbasi Jawa Timur, Evi Ekawati, melepas keberangkatan tim basket Jatim ke Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Bola Basket 3×3 Kelompok Umur (KU) 16 dan 18 tahun 2023 di Makassar. Pelepasan atlet ini dilakukan di Hotel Kyre, Surabaya, pada Selasa (28/11/2023).
Pada Kejurnas kali ini, Pengprov Perbasi Jatim mengirimkan dua tim di sektor putra yang akan turun di kelompuk umur 18 tahun, satu tim putra KU16, serta satu tim putri di kategori kelompok umur 18 tahun dan satu tim putri di KU16.
Dengan kekuatan yang dimiliki, Ketua Pengprov Perbasi Jatim, Grace Evi Ekawati, memancang target medali emas. Hal ini mengaca pada performa tim basket Jatim di Kejurnas sebelumnya maupun Pra-PON.
“Ini programnya PP Perbasi. Yang jelas kita sudah juara umum untuk 3×3 di Yogyakarta. Dan Jawa Timur siap,” kata Evi.
Evi menegaskan, bahwa ajang ini untuk mengukur kekuatan tim Jatim di kancah nasional saat ini. Sehingga bisa mengetahui apa yang harus dilakukan di masa-masa mendatang.
Untuk peta kekuatan, Evi menyebut DKI Jakarta, Jateng dan Jawa Barat akan menjadi lawan yang tangguh bagi Jatim.
“Tapi 3×3 itu tidak bisa diprediksi. Karena 3×3 itu main cepat, harus powerfull. Karena itu, saya minta doa restu dari masyarakat Jatim supaya kita bisa menjadi kebanggaan Jatim,” sebut Evi.
Selain diperkuat sejumlah pemain yang bermain di Pra-PON, tim basket Jatim juga diperkuat pemain yang tampil di DBL All Star.
“Artinya dengan adanya ajang DBL all star itu juga cukup membantu kita memunculkan atlet-atlet baru dari daerah yang harus kita kasih kesempatan,” jelas Evi, yang menyebutkan tim kedua Jatim diperkuat tim dari Tulungagung.
Hal yang sama diungkapkan Ketua KONI Jatim M. Nabil. Pasalnya, masifnya pembinaan serta keseriusan Pengprov Perbasi Jatim dalam melakukan pembinaan telah terbukti menghasilkan prestasi yang bagus.
Menurutnya, yang harus dicatat dari basket Jatim ini ada tren baru. Di matanya, tim basket Jatim telah memberikan ruang positif pada posisi-posisi prestasi di Indonesia.
“Mulai dari Kejurnas di Yogyakarta, di mana cuman satu lepas, hanya dapat perak. Yang kedua di Pra-PON kemarin. Di olahraga itu kan ada alat ukurnya, yakni even, alhamdulillah di Bali kemarin kita menguasai, kita ranking satu di satu putaran saja, tanpa masuk di by dan segala macam,” paparnya.
Dengan bekal tersebut, ia optimistis tim basket 3×3 Jatim mampu meraih target medali emas. “Tanpa kesombongan, tapi ada optimisme di sana. Yang membuat saya bangga dan selalu menjadi obsesi saya, yaitu tidak ada keterputusan generasi di setiap cabor. Inilah yang sudah dilakukan basket Jatim di tangan Bu Evi,” tutur Nabil.
Nabil mengatakan, apa yang dilakukan basket Jatim patut dijadikan contoh bagi cabor-cabor lain. Karena mereka memiliki semua pemain dan tim di setiap kelompok umur.
“Basket Jatim punya U-15, U-16, U-18. Saya mengapresiasi Perbasi Jatim khususnya Bu Evi yang sudah melakukan itu. Secara performa oke, jam terbang mulai bagus. Kemudian skill dan kompetensi insya Allah oke semua anak-anak ini,” tutup Nabil. (kj/red)