Dalam pembelajaran Ulumul Qur’an, salah satu pembahasan namun yang jarang dibahas yaitu Mawathin nuzul. Orang yang sering belajaran ulumul qur’an tentu sudah tidak asing istilah ini. sebelumnya juga pernah membahas tentang : Macam-Macam Asbabun Nuzul
Pengertian Mawathin Nuzul
Mawathin nuzul adalah ilmu yang mempelajari tempat-tempat turunya Al-quran, masa turunya al-quran, awal dan akhir diturunkanya al-quran. Mawathin nuzul merupakan bagian dari ilmu nuzulul quran. Dalam ilmu mawathin nuzul di bahas tentang tempat-tempat diturunkanya al-quran seperti di mekkah (makkiyyah), di madinah (madaniyyah), disampaikan ketika nabi berada di tempat tinggalnya (al-hadhari) dan berada di perjalanan (as-safari). Sebagaimana kita ketahui, Masa diturunkannya Al-quran ada yang secara berangsur-angsur, berproses, adapun proses penurunan atau penyampain al-quran adalah sebgai berikut :
1. Al-quran diturunkan secara sekaligus dari Allah ke lauh al-mahfuzh,yaitu suatu tempat yang merupakan catatan tentang segala ketentuan dan kepastian Allah.
بَلْ هُوَ قُرْ اَنٌ مَّجِيْدُ فِيْ لَوْ حٍ مَّحْفُوْ ظٍ
Artinya : Bahkan yang didustakan mereka ialah Al-quran yang mulia, yang tersimpan dalam lauh al-mahfuzh”(Q.S.Al-buruj:21-22)
2.Al-quran diturunkan dari lauh al-mahfuzh ke bait al-izzah (tempat yang berada di langit dunia ) proses kedua ini diisyaratkan Allah swt dalam.
اِ نَّا اَ نْزَ لْنَا هُ فِيْ لَيْلَةِ ا لْقَدْ رِ
Artinya : “sesungguhnya kami telah menurunkanyya (al-quran) pada malam kemuliaan”(Q.S.Al-Qadar:1)
3. Al-quran diturunkan dari bait alizzah ke dalam hati Nabi melalui malaikat jibril dengan cara berangsur-angsur sesuai dengan kebutuhan. Adakalanya satu ayat, dua ayat bahkan satu surat.
نَزَلَ بِهِ الرُّ وْحُ الْأَ مِيْنُ . عَلَى قَلْبِكَ لِتَكُوْنُ مِنَ الْمُنْذِرِيْنَ. بِلِسَا نٍ عَرَبِيّ مُبِيْنَ
Artinya : “…dia dibawa turun oleh ar-ruh al amin (jibril), kedalam hatimu (muhammad ) agar kamu menjadi salah seorang diantara orang yang memberi peringatan,dengan bahasa arab yang jelas.”(Q.S.Asy-syu’ara : 193-195)
Rasulullah saw menerima ayat yang pertama kali turun adalah ketika beliau menerima wahyu yang pertama pada 17 ramadhan tahun pertama kenabian atau di waktu Nabi Muhammad telah diangkat menjadi Nabi, surat yang pertama kali turun adalah surat Al-Alaq ayat 1-5 hal ini berdasarkan hadis riwayat Bukhari, yang diterima dari Aisyah ra, ia mengatakan :
“wahyu yang pertama kali sampai kepada nabi dimulai dengan mimpi yang benar, yaitu datang kepadanya seperti cahay seperti pagi, kemudian nabi melakukan khalwat digua hira untuk beribadah, kemudian kembali kerumah, selanjutnya pergi cengan diberi bekal oleh khadijah, sehingga suatu ketika datang kepadanya malaikat seraya berkata “bacalah,! Nabi menjawab,”aku tidak pandai membaca”malaikat itu lalu memelukku erat-erat, kemudian dilepaskan lagi lalu berkata, “bacalah !” aku menjawab “saya tidak pandai membaca,” ha; ini ia lakukan sampai tiga kali. Akhirnya ia berkata (membacakan surat al-alaq 1-5)
Sedangkan ayat yang terakhir turun adalah surat Al-Baqarah (2) ayat 281, Sai’id Bin Al- Khudri mengatakan ayat ini turun 9 hari menjelang wafatnya Rasulullah saw. Pendapat inilah yang paling kuat dibandingka dengan pendapat yang mengatakan bahwa ayat yang terakhir turun adalah al-maidah (5) ayat 3. Ayat ini turun di padang arafah ketika rasul menunaikan haji terakhir, dan beliau masih hidup beberapa bulan lagi setelah itu, sedangkan surat Al-Baqarah (2) ayat 281, turun 9 hari atau 81 hari menjelang Rasul wafat.
Macam-Macam Mawathin Nuzul
Dalam ilmu mawathin nuzul dibahas tentang tempat-tempat dan waktu diturunkanya al-quran,yaitu sebagai berikut
1. Surat makkiyah dan madaniyyah
Ada beberapa pendapat tentang pengertian surat makkiyyah dan madaniyyah adalah sebagai berikut:
a) Pendapat pertama adalah surat makkiyyah adalaha ayat-ayat yang diturunkan sebelum Rasulullah hijrah ke madinah, kendatipun bukan turun di mekkah. Madaniyyah adaah ayat-ayat yang diturunkan sesudah Rasulullah hijrah ke madinah, kendatipun bukan turun di madinah, ayat-ayat yang turun setelah peristiwa hijrah disebut madaniyyah walaupun turun di mekkah atau arafah.
b) Pendapat kedua adalah surat makkiyah ialah ayat-ayat yang turun di mekkah dan sekitarnya seperti mina, arafah, dan hudaibiyyah. Sedangkan madaniyyah adalah ayat-ayat yang diturunkan di madinah dan sekitarnya, seperti uhud, quba’, dan sul’a,
c) Pendapat ketiga adalah surat makkiyyah adalah ayat-ayat yang menjadi kitab bagi orang-orang mekkah, sedangkan madaniyyah adalah ayat-ayat yang menjadi kitab bagi orang-orang madinah.
2. Surat yang diturunkan pada musim panas dan musim dingin.
Contoh ayat yang diturunkan ketika musim panas
وَقَا لُوْ الَا تَنْفِرُوْافِي الْحَرًّ,قُلْ نَارُ جَهَنَّمَ اَشَدُّحَرًّا, لَوْكَانُوْايَفْقَهُوْنَ (التوبة :81)
Artinya : “Orang-orang yang tidak mau berjihad itu mengatakan, “janganlah kamu berangkat perang dalam musim terik matahari ini “! katakanlah kepada mereka (hai muhammad), “neraka jahannam lebih terik lagi ,” kalau kamu mau mendalaminya (surat at-taubah: 81)
Contoh ayat yang Allah turunkan ketika musim dingin.
يَاَ يُّهَا الَّذِيْنَ ا مَنُوْ ااذْ كُرُ وْانِعْمَةَ اللهِ عَلَيْكُمْ اِذْ جَا ءَتْكُمْ جُنُوْدٌفَاَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ رِيْحًا وَجُنُوْدًالَّمْ تَرَ وْهَا, وَكَانَاللهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرًا (الاحزاب :9)
“Wahai orang-orang beriman ! ingatlah nikmat Allah atasmu (umat islam) ketika datang kepadamu tentara-tentara (musuhmu), lalu kami kirimkan atasmu angin dan tentara-tentara (malaikat) yang tidak pernah kamu melihatnya. Sesungguhnya Allah maha melihat apa-apa yang kamu lakukan. (surat al-ahzaab: 9)
3. Ayat yang diturunkan malam.
Contoh ayat yang Allah turunkan di malam hari.
اِنَّ فِيْ خَلْقِ السَّموتِ وَالْاَرْضِ وَاخْتِلَافِ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَايتٍ لِاُولِى الْاَلْبَابِ (ال عمران :190)
Artinya : Sesungguhnya pada penciptaan pada semua langit, dan silih berganti malam dan siang, jadi tanda-tanda atau rumus-rumus bagi orang yang mempunyai akal, (surat ali imran : 190)
4. Ayat yang diturunkan dalam perjalanan jauh.
Contoh ayat yang Allah turunkan ketika Rasul dalm perjalanan.
يَاَ يُّهَا الرَّ سُوْلُ بَلِّغْ مَا اُنْزِلَ اِلَيْكَ مِنْ رَّ بِّكَ , وَاِنلَّمْ تَفْعَلْ فَمَا بَلَّغْتَ رِسلَتَه, وَاللهُ يَعْصِمُكَ مِنَ النَّا سِ, اِنَّ اللهَ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْكَفِرِ يْنَ (الما ءدة)
Artinya: “Wahai Rasul! sampaikanlah apa yang telah diturunkan kepadamu dari rabi/Tuhanmu ! andaikata kamu tidak melakukanya, maka berarti kamu tidak menyampaikan risalah-Nya Allah senantiasa memeliharakan kamu dari gangguan manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberikan hidayah kepada kaum yang kafir .(surat al-maidah : 68)
5. Ayat yang pertama kali turun dan terakhir turun
Rasulullah saw menerima ayat yang pertama kali turun adalah ketika beliau menerima wahyu yang pertama pada 17 ramadhan tahun pertama kenabian atau di waktu Nabi Muhammad telah diangkat menjadi Nabi, surat yang pertama kali turun adalah surat Al-Alaq ayat 1-5 hal ini berdasarkan hadis riwayat Bukhari
Sedangkan ayat yang terakhir turun adalah surat Al-Baqarah (2) ayat 281, Sai’id Bin Al- Khudri mengatakan ayat ini turun 9 hari menjelang wafatnya Rasulullah saw.
وَ اتَّقُوْ ا يَوْمًا تُرْ خَعُوْ نَ فِيْهِ اِلَى اللهِ (البقر ة :281)
Artinya: Dan peliharalah dirimu dari azab yang terjadi pada suatu hari yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah ( Al-Baqarah (2) 281)
6. Turunya secara sekaligus dan berangsur-angsur
Al-quran Allah turunkan secara berangsur-angsur kepada Rasulullah dengan tujuan mudah memahami dan menghafalkannya, Jadi al-quran disampaikan oleh Jibril as sesuai dengan situasi dan kondisi permasalahan yang dihadapi Rasul saat itu, dan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan oleh para sahabat maupun tantangan-tantangan dari para musuh Rasul, karena Allah sudah mengetahui terlebih dahulu apa yang akan dihadapi oleh Rasulullah saw.
[redirect url=’https://shope.ee/q8C94f6P3′ sec=’10’]