KOMPAK: Mahasiswa KKN STITA Posko II foto bareng usai acara Pembinaan UMKM/Foto: Rosi For LensaMadura.Com |
Sumenep, LensaMadura.Com – Ada banyak cara untuk meningkatkan regulasi perekonomian yang bisa dilakukan oleh elemen masyarakat. Seperti yang dilakukan oleh mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Aqidah Usymuni (STITA) Sumenep yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Tengedan, Kec. Batuputih, Kab. Sumenep.
Dalam pogramnya, mahasiswa KKN STITA Posko II tersebut menggelar kegiatan Pembinaan UMKM bertempat di balai desa setempat. Kegitan tersebut di hadiri langsung oleh bapak Dr. Ec.H.sustono, MM, M.SI, selaku Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kabupaten Sumenep. (10/03).
“Kegiatan ini diikuti oleh 30 peserta dari ibu-ibu PKK dan ibu-ibu yang memiliki usaha dari berbagai dusun di desa Tengedan. Pembinaan ini dalam rangka meningkatkan ekonomi berbasis kerakyatan melalui pengembangan produksi jamu herbal tradisional,” jelas Sulfatul Hasanah selaku ketua panitia sekaligus Koordinator Desa.
Mangriadi, S.Sos selaku Kepala Desa Tengedan sangat mengapresiasi atas kegiatan Pembinaan UMKM tersebut, yang di laksanakan mahasiswa KKN STITA. Dirinya juga berterima kasih karena kegiatan tersebut menjadi awal bagi masyarakat yang memiliki suatu usaha atau produk ini untuk di tingkatkan.
“Harapan kami kepada penyuluh dan pembimbing yang saat ini di hadir oleh kepala dinas koperasi kabupaten Sumenep, untuk bagaimana memberikan perhatian terhadap masyarakat kami yang mempunyai usaha untuk mendapatkan perhatian dan bantuan dari pemerintah Sumenep,” kata Mangriadi.
Sementara itu, Dr.Ec.H.sustono, MM, M.Si selaku kepala dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) kabupaten Sumenep sekaligus pemateri pada kegiatan tersebut menyampaikan bahwa kegiatan itu harus benar-benar di tingkatkan untuk memanfaatkan SDA dan SDM yang ada.
“Tentu pemanfaatannya berupa produk, apalagi pada saat ini masa pandemi dan dari hasil produk yang sudah ada berupa herbal. Ini sangat cocok karena saat ini masih masa-masa pandemi, dan juga apalagi bahan-bahannya tidak mengambil dari kecamatan atau kabupaten lain,” jelasnya.
Lebih lanjut, Sulfa – sapaan akrab Sulfatul Hasanah – menambahkan bahwa, melalui kegiatan tersebut diharapkan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat desa Tengedan.
“Harapan kami melaului kegiatan ini, dapat menumbuhkan daya saing perekonomian dan menumbuhkan usaha-usaha yang dimiliki oleh masyarakat,” kata Sulfa salah satu aktivis PMII itu. (ros/rif)