Foto Ach. Toifur Ali Wafa for LensaMadura.com |
SUMENEP – Persoalan tambak udang yang ada di Kabupaten Sumenep terus menuai gejolak di tengah masyarakat. Keberadaan tambak udang memicu banyak protes dari masyarakat khususnya pemuda.
Kecemasan kali ini datang dari pemuda Sumenep yang tergabung dalam Forum Pemuda Daerah Bersatu (FPDB). Oleh karena itu forum tersebut akan menggelar Diskusi Publik bertajuk “Pantura Darurat Agraria”
Kegiatan yang menyorot keberadaan tambak udang di daerah pesisir itu, khususnya di kawasan Pantai Lombang akan digelar pada Sabtu, 08 Februari 2020 bertempat di Balai Kecamatan Batang-batang, Kab. Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Ach. Toifur Ali Wafa selaku Ketua Umum FPDB menyampaikan bahwa diadakannya diskusi publik itu sebagai bagian dari sikap pemuda desa untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat se-Kecamatan Batang-batang dan timur daya pada umumnya.
“Diskusi yang akan kami lakukan yakni seputar dampak dan manfaat dari tambak udang di daerah pesisir Batang-batang,” jelas Ifur sapaan akrabnya via WhatsApp.
Baginya, salah satu dampak yaitu keindahan Pantai Lombang dinilai mulai tercemar akibat keberadaan tambak udang yang beroperasi di kawasan wisata paling populer se-Sumenep itu.
Tak hanya itu, ia juga menyorot adanya penebangan pohon cemara udang di sejumlah titik di daerah pesisir Batang-batang. Penebangan tersebut diduga nantinya akan digunakan untuk lahan tambak udang.
“Saat ini, daerah pesisir mulai dari sebelah barat Pantai Lombang, Desa Lombang, Desa Bilangan, cemara udangnya sudah hampir habis dan kabarnya bahwa setelah pengundulan cemara udang itu, lahannya akan dialokasikan untuk tambak udang,” jelas Ifur salah satu mantan aktivis PMII itu setelah dikonfirmasi via WhatsApp.
Untuk diketahui, pada diskusi publik tersebut akan didatangkan sejumlah pihak dari pemerintah Sumenep. Antara lain Achmad Fauzi Wakil Bupati Sumenep, Kepala DLH Kab. Sumenep, Kepala DPMPTSP Kab. Sumenep, Kepala Dinsos Sumenep, dan Komisis II DPRD Kab. Sumenep.
“Persiapan sudah matang. Kami juga bekerja sama dengan beberapa organisasi kepemudaan. Yakni Karang Taruna Legung Barat Batang-batang, Gerakan Pemuda Timur Daya (GARDA), dan Aliansi Pemuda Timur Daya,” pungkasnya. (Ray)