SURABAYA, lensamadura.com – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Jawa Timur (Jatim), mulai melakukan peninjauan calon venue Porprov VIII/2023 di Sidoarjo, Kota dan Kabupaten Mojokerto, dan Jombang.
Tim verifikasi KONI Jatim melakukan peninjauan kepada empat daerah di Sidoarjo Raya (Sidoarjo, Kota Mojokerto, Kabupaten Mojokerto dan Jombang), untuk melihat kesiapan venue pertandingan masing-masing tuan rumah.
Untuk kunjungan pertama pada Rabu 7 September lalu, tim verifikasi KONI Jatim melakukan peninjauan venue Porprov VIII 2023 di Sidoarjo. Berdasarkan surat pengajuan, KONI Sidoarjo mengajukan diri untuk menggelar 32 cabang olahraga (cabor).
Penijauan di Sidaorjo dipimpin tiga wakil ketua, yaitu Wakil Ketua I Ali Afandi, Wakil Ketua II Irmantara Subagio dan Wakil Ketua III Deddy Suhayadi. Masing-masing memimpin tim untuk melihat kondisi 32 venue yang diajukan Sidoarjo.
“Secara umum memang sarana dan prasarana olahraga di Sidoarjo cukup memadai untuk menggelar Porprov. Saya, Pak Ibag dan Pak Deddy, bagi tugas melihat 32 tempat tersebut. Dan kesimpulan awalnya, memang beberapa venue yang diajukan banyak yang memenuhi syarat. Tapi itu belum keputusan final, karena daerah lain juga mengajukan untuk cabor yang sama,” kata Ali Afandi dikutip dari situs remi KONI Jatim.
Ali Afandi juga menjelaskan, ada 11 cabor baik Jombang mau pun Sidoarjo mengajukan diri sebagai tempat penyelenggaraan. Ini tentunya, membuat tim verifikasi harus benar-benar memilih mana yang terbaik.
“Jadi untuk kunjungan di Sidoarjo kami melihat, mencatat, dan belum sampai merekomendasikan tempat itu. Karena kami harus membandingkan dengan yang diajukan daerah lain. Misalnya tenis, Sidoarjo mengajukan, Jombang juga mengajukan,” tambah Andi.
Setelah melakukan peninjauan di Sidoarjo, pada Kamis 8 September, tim verifikasi bergeser ke Kota dan Kabupaten Mojokerto. Kabupaten Mojokerto mengajukan 12 venue untuk 12 cabor, sementara Kota Mojokerto mengajukan 14 venue untuk 17 cabor. Dan juga Stadion Mojosari, yang diajukan Kabupaten Mojokerto untuk closing ceremony.
Pada hari ketiga peninjauan, tim verifikasi bergeser ke Jombang untuk melakukan verifikasi terhadap 13 venue yang diajukan. Ada lima tempat yang dinilai representatif untuk venue olahraga, salah satunya GOR Merdeka Jombang untuk venue pencak silat.
”Setelah kami lihat, beberapa tempat ada yang sangat representatif, dan kami rekomendasikan untuk dilakukan di Jombang,” tambah Deddy Suhayadi.
Salah satu tempat yang sudah dipastikan adalah GOR Merdeka Jombang, untuk venue olahraga pencak silat.
Kedua, adalah GOR Tambakberas Jombang, yang diajukan untuk cabor kempo dan taekwondo. Dedy menilai, GOR Tambakberas cukup baik untuk jadi salah satu venue. ”Nanti akan dipilih salah satu, taekwondo saja, atau kempo saja,” jelas Deddy.
Ketiga, adalah aula MAN 4 Jombang, untuk venue tenis meja. Keempat adalah tenis lapangan, yang diajukan yaitu lapangan tenis indoor, lapangan tenis Pendopo Kabupaten Jombang, dan lapangan tenis Kebon Rojo. Yang terakhir, adalah Aquatic STKIP PGRI Jombang untuk venue selam kolam.
”Untuk yang lainnya, akan kita pertimbangkan dulu secara objektif, mulai dari fasilitasnya, kapasitasnya dan semua aspek lainnya. Karena ada beberapa daerah yang mengajukan sama,” ujar Deddy.
Ia mengatakan, jika kelima tempat tersebut memang belum ditetapkan secara resmi sebagai tempat Porprov. Hanya saja, dari hasil rembukan singkat bersama tim, kelima tempat tersebut dinilai layak dan direkomendasikan untuk jadi venue Porprov.
”Sudah hampir dipastikan lima tempat tersebut, tapi penetapan secara resminya masih belum,” kata Deddy.
Menurutnya, hasil kunjungan dari tim verifikasi ini akan dilaporkan kepada Ketua Umum KONI Jatim. Dan berikutnya masing-masing venue akan dibedah kelayakannya, dibahas bersama dan diputuskan untuk dipilih menjadi venue resmi Porprov VIII 2023. (ega/red)
Source: KoniJatim