Berita

Gemasaba Sumenep Gelar Tawassulan dan Buka Puasa Bersama

403
×

Gemasaba Sumenep Gelar Tawassulan dan Buka Puasa Bersama

Sebarkan artikel ini

SUMENEP, Lensa Madura – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Satu Bangsa (Gemasaba) Kabupaten Sumenep gelar Tawassulan dan Buka Puasa Bersama. Bertempat di Graha Gusdur Jl. Iman Bonjol No. 35 Pamolokan, Sumenep, Selasa 26 April 2022.

Selain buka bersama, acara itu juga dilanjutkan dengan bincang santai seputar Gemasaba dan beberapa program kegiatannya.

DISPLAY ADVERTISING
Ucapan Ramadan KPU Sumenep

Sekretaris Gemasaba Sumenep A. Sattar mengatakan bahwa kegiatan itu merupakan agenda yang telah direncanakan jauh hari sebelumnya.

Baca Juga :  Reformasi Agraria Membutuhkan Koordinasi Dari Semua Pihak

“Tadi juga mengevaluasi beberapa program yang sudah berjalan,” ujarnya saat dikonfirmasi.

Sebelum buka bersama, organisasi di bawah naungan PKB Sumenep itu juga mengajak anggotanya mengikuti acara Penutupan Pengajian Ramadan Risalah Ahlussunah Wal Jama’ah yang ditayangkan secara live di YouTube DPP PKB.

Pada kesempatan itu, sejumlah narasumber seperti KH. Yusuf Chudlori, KH. Abdussalam Shohib, Gus Hayid, Nyai HJ. Badriyah Fayumi, dan Nyai HJ. Hindun Anisah bergantian menyampaikan isi kitab.

Baca Juga :  Bamsoet Apresiasi Pengungkapan Ratusan Kilogram Sabu di Kalimantan Selatan

Ketua DPC Gemasaba Sumenep Rudi Hartono menyampaikan, pihaknya sengaja mengajak anggotanya untuk mengikuti acara pengajian sebagai bentuk penyadaran betapa pentingnya ilmu agama.

Pria asal Batuputih itu menilai, selain berpolitik, di PKB juga ada ruang untuk mendalami ilmu agama sebagai dasar kegiatan dan tolok ukur keseharian.

“Alhamdulillah, teman-teman kompak. Jadi disini, selain belajar politik juga ada ruang untuk belajar agama,” jelasnya.

Baca Juga :  SMSI Sumenep Siap Sukseskan Musprov Jatim 2025, Ini Harapannya

Usai tawassulan bersama, Rudi juga berpesan agar anggotanya tidak menjadi insan pragmatis yang hanya menilai keberhasilan politik saja. Melainkan, ia juga meminta untuk berinteraksi dan belajar proses dalam sebuah politik.

“Kedepannya mari satukan tekad. Jangan pragmatis,” pungkasnya mengakhiri. (Rif)