TURKI, Lensamadura.com – Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Pertanian (Kementan) sasar Turki sebagai pangsa pasar ekspor komoditas pertanian Indonesia. Hal tersebut melihat komoditas pertanian Tanah Air banyak diminati oleh warga disana, Terlebih komoditas pertanian dalam negeri kian memiliki posisi strategis di Pasar Global akibat konflik Rusia dan Ukraina.
Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengajak seluruh stakeholder untuk terus memperbaiki pertanian Indonesia baik secara kualitas maupun kuantitas. Hal itu perlu dilakukan untuk meningkatkan kerjasama dagang antara Indonesia dengan negara-negara lain.
“Perlu mencari terobosan lain agar pertanian Indonesia tembus pasar global. Jika produk pertanian Indonesia banyak diekspor otomatis akan meningkatkan kualitas pertanian Indonesia dan menjaga harga pertanian agar tetap stabil,” Tutur pria yang akrab disapa SYL tersebut, dilansir media suara.com
Sementara itu, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian, Ali Jamil menyampaikan bahwa Indonesia Turki Bisnis Forum 2022 merupakan kegiatan tahunan yang dilaksankan kedutaan Besar di Turki. Giat ini bekerja sama dengan Musihad dan Ihsiad dalam rangka meningkatkan bisnis dagang indonesia dan Turki.
“Jadi acara ini merupakan rangkaian acara Musihad Expo pada 1-5 November 2022 di Istanbul yang dihadiri lebih dari 70 Negara di dunia,” ujar Ali Jamil melalui keterangan tertulisnya, Selasa (8/11).
Dalam ajang tahunan yang dihadiri oleh eksportir, importir, produsen hingga pelaku usaha kecil dan menengah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian (DKPP) Sumenep juga ikut serta hadir dalam acara yang digelar di Istanbul itu.
Indonesia berhasil melakukan 12 penandatanganan MoU dan LOI ekspor produk Indonesia ke Turki dalam ajang Indonesia-Turki Bussiness Forum 2022. Dari 12 total kerjasama dagang tersebut, salah satunya ialah produk Upland milik Kementerian Pertanian.
“Pada acara Indonesia Turki Business Forum 2022 tersebut, total MOU dan LOI yang terjadi pada acara tersebut mencapai 12 kerjasama ekspor Indonesia ke Turki. Produk Upland merupakan salah satu dari komoditas yang berhasil mendapat kerjasama pada event tersebut,” kata Arif Firmanto melalui akun whatsappnya, Rabu (8/11).
Lebih lanjut, arif sapaan akrabnya menyampaikan bahwa produk upland mendapatkan enam kontrak dengan perkiraan mencapai lebih dari Rp3,6 Miliar. Jumlah tersebut diperkirakan akan terus mengalami peningkatan seiring bertambahnya permintaan dari negara lain yang hadir dalam event tersebut.
Ia menjelaskan, bahwa Turki merupakan pasar potensial yang dapat memasarkan produk-produk Indonesia ke kancah global. Dengan memasukkan produk pertanian ke Turki secara langsung memasarkan pada sejumlah negara lain, “Imbuhnya.
Adapun Upland merupakan kegiatan pertanian di dataran tinggi dimana pertanian dikembangkan secara komprehensif, mulai dari pengembangan on-farm sampai off-farm. Tujuannya adalah meningkatkan produktivitas pertanian dan pendapatan petani.
Terkait produk upland, pihaknya optimis bawang merah varietas rubaru menjadi produk yang diminati juga nanti untuk ekspor ke turki, sehingga ke depan petani bawang merah di Sumenep madura akan dihimbau untuk memperbaiki kualitas dan kuantitas produknya. (Pur)