SUMENEP, Lensa Madura – Rabat beton yang dinahkodai kelompok tani bernama Sumber Alam di desa Kalowang Kecamatan Gayam Pulau Sapudi Sumenep diduga tidak sesuai RAB.
Tim Asosiasi Wartawan dan LSM (AWALS) Pulau Sapudi, menemukan beberapa kejanggalan di beberapa titik proyek tersebut.
Ketua AWALS, Ahmadi menduga pelaksanan rabat beton ini adalah proyek siluman, dikarenakan tidak adanya papan informasi dan temuan meteril batu kapur (red: batu bata) di jadikan campuran pondasi di area proyek itu.
“Papan Informasi tidak ada. Dan batu kapur ini untuk apa. Apakah di RAB ini juga dianggarkan. Tapi untuk bagian apa?” tanyanya.
Ahmadi melanjutkan, bahwa tidak ada yang namanya batu kapur dijadikan dasar rabat beton. Dan ia menduga bahwa hal itu sudah menyalahi Rencana Anggaran Biaya (RAB).
“Mau dilapisi berapapun ketebalannya itu tetap salah. Tidak ada ceritanya batu kapur dijadikan dasar pondasi rabat beton. Bagian dasar harus batu semua, harus batu gunung yang kuat,” tambahnya.
Di sisi lain, saat Tim AWALS turun ke lokasi di desa Kalowang, mendapatkan sambutan arogan dari salah satu oknum pemuda yang belum diketahui jabatan dan posisinya di dalam proyek rabat beton tersebut. Alhasil tim jurnalis tidak mendapatkan keterangan apupun soal batu kapur yang digunakan dasar pondasi proyek itu.
“Buka masker kamu, siapa yang menyuruh kamu. Bilang ke temanmu di media. Angkat sudah, dhaggi’ abuwang abuwang la (red: nanti tengkar tengkar),” kata pemuda bernama Salam itu.
Sedangkan tim jurnalis saat minta konfirmasi ke Kepala Dinas Pertanian Sumenep melalui telepon dan pesan Whatsapp, Arif Firmanto belum merespon dan menanggapi perihal proyek Jalan Usaha Tani (JUT) yang berada di tiga titik Kecamatan Gayam ini.
Informasi terakhir dari pantauan media, proyek tersebut tetap berlanjut sampai saat ini. (Udi)