Pengertian Fi’il Madhi
Fi’il madhi adalah Kata kerja yang menunjukkan kejadian bentuk lampau atau masa lalu, yang telah terjadi sebelum masa berbicara. Seperti : قَرَأَ Telah membaca
Mabninya Fiil Madhi dengan:
A. Harokat Fathah : Apabila tidak bersambung dengan dhamir rofa’ mutaharrik شَكَرَا
B. Sukun : Apabila bersambung dengan dhamir rofa’ mutaharrik : شَكَرْتُ
C. Dhammah : Apabila bersambung dengan wawu jama’. Contoh شَكَرُوا
Cara mencari fiil madhi dalam Al Qur’an cukup mudah, kita tinggal melihat dengan tanda-tanda fiil madhi atau dengan melihat terjemahan, kemudian cari arti kata yang menunjukkan kata kerja lampau.
Jika dalam Al-Qur’an terdapat ayat yang menggunakan fi’il madli untuk peristiwa yang belum terjadi, ini berarti peristiwa itu pasti akan terjadi. Contohnya adalah :
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى ءَامَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman & bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit & bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (Al-A’raf : 96)
Contoh-contoh fiil madhi dalam Al Quran
وَلَقَدْ جَآءَکُمْ مُّوْسٰى بِالْبَيِّنٰتِ ثُمَّ اتَّخَذْتُمُ الْعِجْلَ مِنْۢ بَعْدِهٖ وَاَنْـتُمْ ظٰلِمُوْنَ
“Dan sungguh, Musa telah datang kepadamu dengan bukti-bukti kebenaran, kemudian kamu mengambil (patung) anak sapi (sebagai sesembahan) setelah (kepergian)nya dan kamu (menjadi) orang-orang zalim.” (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 92)
فَتَوَلّٰى عَنْهُمْ وَقَالَ يٰقَوْمِ لَقَدْ اَبْلَغْتُكُمْ رِسَالَةَ رَبِّيْ وَنَصَحْتُ لَـكُمْ وَلٰـكِنْ لَّا تُحِبُّوْنَ النّٰصِحِيْنَ
“Kemudian dia (Saleh) pergi meninggalkan mereka sambil berkata, Wahai kaumku! Sungguh, aku telah menyampaikan amanat Tuhanku kepadamu dan aku telah menasihati kamu. Tetapi kamu tidak menyukai orang yang memberi nasihat.” (QS. Al-A’raf 7: Ayat 79)
وَلَقَدْ اَوْحَيْنَاۤ اِلٰى مُوْسٰٓى ۙ اَنْ اَسْرِ بِعِبَادِيْ فَاضْرِبْ لَهُمْ طَرِيْقًا فِى الْبَحْرِ يَبَسًا ۙ لَّا تَخٰفُ دَرَكًا وَّلَا تَخْشٰى
“Dan sungguh, telah Kami wahyukan kepada Musa, Pergilah bersama hamba-hamba-Ku (Bani Israil) pada malam hari, dan pukullah (buatlah) untuk mereka jalan yang kering di laut itu, (engkau) tidak perlu takut akan tersusul dan tidak perlu khawatir (akan tenggelam).” (QS. Ta-Ha 20: Ayat 77)