Sakrani Kepala Desa Guwa-Guwa, Kecamatan/Pulau Ra’as. |
Sumenep, LensaMadura.Com – Kendala realisasi program Bantuan Program Non Tunai (BPNT) di Desa Guwa-Guwa, Kecamatan Ra’as, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur mulai ada titik terang. Pasalnya, kendala penyaluran program tersebut kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) mulai terlacak.
Seperti yang disampaikan oleh salah satu pemuda Desa Guwa-Guwa, Didik Wahyudi (17/06/2020) bahwa, terdampat kelalaian dan keterlambatan E-Warung dalam proses penyaluran bantuan tersebut.
Menurut Didik, seharusnya Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) di Kec. Raas segera bertindak untuk menegur keterlambatan E-Warung dalam penyaluran BPNT.
Oleh sebab itu, Sakrani selaku Kepala Desa Guwa-Guwa menjelaskan, keterlambatan penyaluran BPNT dikarenakan mesin Electronic Data Capture (EDC) belum ada.
“Mesin EDC-nya belum keluar. Sementara mau pinjam mesin EDC ke agen-agen yang ada di Kec. Raas gak ada yang bisa. Kalau pun ada yang bisa, harus digesek di darat karena EDC-nya gak boleh dibawa ke pulau,” jelas Sakrani setelah dihubungi via WhatsApp.
Sakrani juga menambahkan, bahwa pihaknya sudah berkali-kali mendatangi bank Mandiri dan juga TKSK untuk mengupayakan mesin EDC segera difasilitasi.
Seiring itu, pihak Bank Mandiri melalui WAG Info Bansos Kec. Raas menjelaskan, mesin EDC khusus untuk Desa Guwa-Guwa, Kec. Raas sudah diajukan. Tinggal menunggu mesin datang. Karena pengajuan EDC untuk jadi E-Warung butuh waktu lama.
“Kecuali mesin EDC umum, bisa lebih cepat,” pesannya.
Lebih lanjut, seperti pesan dalam WAG tersebut, Kades Sakrani mempertegas bahwa, untuk menjadi E-Warung harus melalui verval dulu.
“Karena program ini banyak yang mengawasi. Jadi harus hati-hati dalam pengadaan mesin tersebut,” pungkas Kades Sakrani mengutip penjelasan pihak Bank Mandiri. (rif)