Audiensi ALARM Usut Temuan Kejanggalan 5 Program Disdik Sumenep

- Penulis

Rabu, 18 Januari 2023 - 00:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ALARM saat audiensi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep. (lensamadura.com/cuk)

i

ALARM saat audiensi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep. (lensamadura.com/cuk)

SUMENEP, lensamadura.com – Aliansi Pemuda Reformasi Melawan (ALARM) melakukan audiensi dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep. Kedatangan ALARM tersebut dalam rangka menyoal temuan kejanggalan di sejumlah program Disdik setempat, Senin (16/1).

Temuan kejanggalan tersebut terdapat dalam 5 program Disdik Sumenep. Yakni pengadaan seragam gratis, honor GTT/PTT Eks K1 K2, Bantuan Penyelenggaraan Pendidikan Diniyah dan Guru Swasta (BPDGS), Belanja Modal Alat Peraga dan Pengadaan APE, dan Bantuan Dana Hibah Bansos.

Menurut koordinator audiensi, Syaiful Bahri, 4 program tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Sumenep dengan total anggaran Rp 25,7 miliar tahun Anggaran 2022 dan 1 program dari BK Provinsi Jawa Timur sebesar Rp 6 miliar.

Syaiful menilai, hingga kini penyaluran dan distribusi program tersebut tidak jelas. “Salah satunya pengadaan seragam yang telah melewati target, dan seharusnya sudah terdistribusi kepada lembaga atau pun peserta didik SD mau pun MI,” kata Syaiful Bahri ketika audiensi, Senin (16/1).

Baca Juga :  Gagal Nikahi Shinta Bachir, Inilah Sosok Idham Masse Legislator yang Nikahi Artis Catherine Wilson

Belum lagi, sambung dia, persoalan honor guru GTT dan PTT Eks K1 dan K2 sebanyak 529 orang. Dimana sebagian mengaku tidak menerima honor tersebut selama empat bulan dikarenakan terdapat masalah dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik).

Bahkan dari hasil data yang dikantongi ALARM, 117 lembaga SMPN dan SMPI yang ada di kabupaten Sumenep selama ini tidak menerima penyaluran honor GTT atau pun PTT.

“GTT Eks K2 itu Rp 1 juta perbulan yang disalurkan selama satu tahun. Sementara PTT Eks K1 sebesar Rp 150 ribu perbulan selama satu tahun,” tambah Syaiful.

Syaiful Bahri pun menanyakan bukti jika memang Disdik Sumenep benar-benar telah mencairkan 4 bantuan tersebut, dan juga bukti program Hibah Bansos belum dicairkan karena kesalahan input data.

Baca Juga :  Yayasan MDT At-Thabrani Desa Gendang Timur Pulau Sapudi Sumenep Gelar Peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW

Dia meminta agar Disdik Sumenep lebih terbuka memberikan data penerima, baik lembaga atau pun guru penerima 5 bantuan tersebut.

“Hal ini yang kemudian menjadi bahan investigasi atau pun pembuktian bahwa Disdik betul-betul menyampaikan amanah negara,” harapnya.

Dalam kesempatan itu juga, Kadisdik Sumenep Agus Dwi Saputra menyampaikan bahwa program GTT/PTT Eks K1 dan K2 jumlah penerima sebelumnya sebanyak 907 orang, akan tetapi karena ada yang sudah masuk PPPK akhirnya total akhir penerima sebanyak 529 orang.

“Semuanya sudah dicairkan lunas ke rekening masing-masing guru, Mas,”. kata Agus Dwi Saputra.

Menurut Agus, data 117 lembaga yang dipegang ALARM Itu salah. Karena anggaran Rp 13 miliar untuk GTT/PTT hanya dicairkan sebesar Rp 7 miliar kepada 529 penerima K2 dan K1. Sisanya belum dianfra di kas daerah.

Baca Juga :  Pekerja Perusahaan AMDK di Pulau Sapudi Sumenep Keluhkan Kecilnya Upah

“Dana itu semuanya ada di kas daerah, Mas. Baru ketika data penerima telah siap kita anfra sesuai kebutuhan,” ungkapnya.

Terkait program seragam gratis, pihaknya telah berkomunikasi dengan pihak lembaga penerima di bawah naungan Disdik dan juga ke Kemenag untuk proses distribusinya. Sebab barang tersebut sudah diserahkan dari pemenang tender ke dinas pada tanggal 30 Desember 2022 yang lalu.

Untuk data by name by adress 5 kasus yang disampaikan ALARM, Disdik Sumenep siap memberikan sample untuk 5 Kecamatan. Namun untuk meminta keseluruhan data, pihaknya tidak berkenan memberikan.

“Mohon maaf, Mas. Karena kami takut ketika semua data penerima diberikan lalu disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab,” imbuhnya.

Untuk diketahui, audiensi dihadiri Kepala Dinas Pendidikan, Sekretaris, Bendahara dan Kepala Bidang SD serta GTK sekaligus perwakilan Staf Dinas Pendidikan. (cuk/red)

Berita Terkait

PPK Arjasa Sumenep Sukses Gelar Rapat Pleno Rekapitulasi DPSHP Akhir
Warga Sumenep Audiensi Jalan Rusak Penghubung Tiga Desa, Begini Janji Dinas PUTR
PSBA Kangean Dipastikan Tidak Berlaga di Kompetisi Sepak Bola U-13
Pemkab Bangkalan Anggarkan Beasiswa 2023 untuk Pelajar dan Mahasiswa
Maklumat Takerbuy 2023, Tolak Rencana Reklamasi Laut di Gersik Putih
Festival Jaran Serek Sumenep Bentuk Cinta Budaya Lokal
Demi Keselamatan Lingkungan, Ribuan Warga Sumenep Bakal Gelar Istigasah Kubro
Banser Gayam Gelar Apel Guna Konsolidasi dan Koordinasi Anggota
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 2 Juni 2023 - 17:00 WIB

Alasan Memilih Jurusan Teknik Informatika bagi yang Bingung Kuliah

Jumat, 2 Juni 2023 - 11:30 WIB

Perbedaan Universitas, Institut, Sekolah Tinggi, Akademi dan Politeknik

Selasa, 30 Mei 2023 - 07:00 WIB

Kenapa Kamu Harus Kuliah? Ini Dia Manfaatnya

Sabtu, 27 Mei 2023 - 22:00 WIB

Ini Dia 5 Tips Cara Belajar Bahasa Inggris Otodidak, Dijamin Jago!

Sabtu, 27 Mei 2023 - 21:40 WIB

Ini Dia Pembahasan Aritmatika Sosial Kelas 7 Beserta Contoh Soalnya

Selasa, 23 Mei 2023 - 22:47 WIB

Kamu Harus Tahu 6 Jurusan Kuliah yang Dibutuhkan di Dunia Kerja

Selasa, 23 Mei 2023 - 22:30 WIB

Ini Dia 5 Cara Interview yang Baik Agar Diterima Kerja di Perusahaan Idaman

Minggu, 21 Mei 2023 - 07:00 WIB

Jurusan Kuliah IPA yang Jarang Diminati Tapi Menjanjikan

Berita Terbaru

Suryadi (lensamadura.com/istimewa)

Opini

‘Orang Dalam’ dan Bisnis Haram

Sabtu, 3 Jun 2023 - 20:56 WIB