Tekan Biaya Produksi, DKPP Sumenep Kenalkan Inovasi Biosaka ke petani

Rabu, 14 September 2022 - 19:03 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan pertanian (Arif Firmanto,S TP.,M.Si) Baju Putih.

Foto. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan pertanian (Arif Firmanto,S TP.,M.Si) Baju Putih.

SUMENEP, Lensamadura.com Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian (DKPP) kabupaten sumenep gelar pelatihan pembuatan Biosaka dengan menghadirkan langsung Direktorat Jendral Tanaman pangan Kementrian pertanian (Ditjen Kementan) Republik Indonesia (RI) Dr. Rachmat, S.Si.,M.Si sekaligus Kordinator padi irigasi dan Rawa, Rabu 14/09/ 2022.

Sekedar informasi, kegiatan pelatihan pembuatan Biosaka tersebut diikuti oleh seluruh kelompok tani dari masing-masing kecamatan se-sumenep sekitar puluhan petani.

Rachmat, Ditjen Tanaman pangan Kementan menyampaikan bahwa Biosaka adalah salahsatu sistem teknologi terbarukan dalam perkembangan dunia pertanian organik modern yang terbentuk sebagai bio-technology (bioteknologi), Istimewanya Biosaka merupakan hasil temuan kreatif anak negeri , bahkan sudah diuji secara ilmiah oleh Kementan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Biosaka yang beberapa pekan belakangan menarik perhatian di tengah keluhan kelangkaan pupuk subsidi dan mahalnya pupuk non subsidi ini perlu diacungi jempol sebagai wujud pengembangan dunia pertanian serta sebagai alternatif atas kelangkaan Pupuk Bersubsidi dan non subsidi, “Paparnya (14/09) saat menyampaikan materinya.

Baca Juga :  Pernah Raih Juara, Club Putra Samudra FC Bangkalan Targetkan Naik Kasta dan Juara Pada Kompetisi Internal

Lebih lanjut, Rachmat mengatakan untuk membuat larutan biosaka yang homogen, minimal ada tiga dimensi, diantaranya cara memilih rumput, yaitu dimensi cuaca, dimensi tempat dan dimensi umur/fase tanaman. Petani yang mau mempraktekan ini boleh, tetapi harus banyak diskusi dan belajar.

Bahkan pembuatan Biosaka sangatlah mudah dan natural serta tidak perlu biaya besar. Bisa diolah secara manual, berbahan rumput dan dedaunan yang ada disekitar rumah. Murni, alami dan bahannya ada dimana-mana, “Tambahnya.

Sementara itu, Arif Firmanto menuturkan bahwa inovasi Biosaka ini bagus dicoba oleh petani lokal disumenep, terutama bagi pertanian organik yang banyak memerlukan ketersediaan pupuk.

“Saat ini para petani tidak perlu pusing apabila terjadi kelangkaan Pupuk, karena Biosaka hadir sebagai alternatif dan solusi ideal menjawab kebutuhan petani”, Jelasnya Kepala Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian (DKPP) Sumenep.

Baca Juga :  Gedung Sains dan Seni Tak Berfungsi, Aktivis ALARM Sorot Kinerja Kepala Disdik Sumenep

Senada dengan arahan Dirjen Tanaman Pangan Kementan RI, pihaknya mengatakan Biosaka ini bukan hanya dapat menekan biaya produksi, namun lebih dari itu dapat meningkatkan kualitas tanaman.

“Tekhnologi dan Proses pembuatan Biosaka harus secara manual (diremas) tidak dapat menggunakan alat seperti Mesin, blender atau sejenisnya sampai larutannya homogen, Setelah itu bisa langsung di aplikasikan untuk semua jenis tanaman serta bisa tanpa menggunakan pupuk kimia ”Tuturnya.

Lebih lanjut, Arif sapaan akrabnya menyampaikan bahwa acara bimtek yang diadakan, merupakan rangkaian upaya yang terus ditingkatkan guna mendorong petani untuk meningkatkan produksi pangan secara mandiri demi kesejahteraan petani itu sendiri “namun demikian upaya ini akan jalan ditempat kalau dengan terobosan yang biasa-biasa saja, sehingga perlu pendekatan dengan cara baru atau inovasi yang tidak lagi mengandalkan pupuk kimia”.

Baca Juga :  Pemkab Sumenep Resmikan Layanan Pembuatan Paspor di MPP

“Tujuan lain diadakannya Bimtek Supaya tahu tata cara, prosedur dan dosis yang Baik dan sesuau. Kemudian jika ada kendala, bisa dikomunikasikan kembali ke Balai Penyuluh Pertanian (BPP) di masing-masing kecamatan yang siap membimbing”, tegasnya.

Ditambahkan Arif, Biosaka memiliki beberapa kelebihan. Pertama, efektifitas kinerja yang baik. Reaksi biosaka dapat dilihat dalam waktu 24 jam setelah aplikasi,”

Kedua, lanjutnya, dapat digunakan pada seluruh fase tanaman, mulai dari benih sampai panen. Ketiga, proses produksinya pun sangat cepat karena tidak menggunakan metode fermentasi yang biasanya memakan waktu paling cepat 1 minggu.

“Keempat, cara penggunaannya mudah dan penggunaan dosis yang sangat sedikit, cukup 40 ml dicampur 15 liter air untuk satu kali penyemprotan untuk luasan 1.000m2, atau 400ml untuk 1 ha tanaman padi,” Tutupnya. (Pur)

Berita Terkait

KSOP Utama Tanjung Perak dan UPP Kelas III Sapudi Gratiskan Seribu Lebih Penumpang Arus Balik Santri dan Masyarakat Umum
PT Garam Gelar Halal Bihalal, Arief Haendra: Tetap Jaga Semangat Kerja
Gelar Halal Bihalal, Kepala Bappeda Sumenep Arif Firmanto: Siap Lanjutkan Tongkat Estafet
Wisata Baru Pantai Galung Sumenep Diperkenalkan, Ini Harapan Kades Juruan Daya
Festival Layangan LED Sukses Digelar, Ini Harapan Disbudporapar Sumenep
Berpengalaman di Eksekutif dan Legislatif, Moh Zainal Arifin Dinilai Layak Jadi Bupati Pamekasan
Festival Layangan LED Berlangsung Meriah, Pikat Pengunjung Pantai Lombang
Posko Terpadu Angkutan Laut Lebaran Tanglok Sampang Dijaga Lintas Sektor
Berita ini 12 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 19 April 2024 - 21:48 WIB

KSOP Utama Tanjung Perak dan UPP Kelas III Sapudi Gratiskan Seribu Lebih Penumpang Arus Balik Santri dan Masyarakat Umum

Kamis, 18 April 2024 - 21:00 WIB

PT Garam Gelar Halal Bihalal, Arief Haendra: Tetap Jaga Semangat Kerja

Rabu, 17 April 2024 - 20:00 WIB

Gelar Halal Bihalal, Kepala Bappeda Sumenep Arif Firmanto: Siap Lanjutkan Tongkat Estafet

Rabu, 17 April 2024 - 11:30 WIB

Festival Layangan LED Sukses Digelar, Ini Harapan Disbudporapar Sumenep

Rabu, 17 April 2024 - 08:50 WIB

Berpengalaman di Eksekutif dan Legislatif, Moh Zainal Arifin Dinilai Layak Jadi Bupati Pamekasan

Selasa, 16 April 2024 - 20:00 WIB

Festival Layangan LED Berlangsung Meriah, Pikat Pengunjung Pantai Lombang

Senin, 15 April 2024 - 15:30 WIB

Posko Terpadu Angkutan Laut Lebaran Tanglok Sampang Dijaga Lintas Sektor

Senin, 15 April 2024 - 15:00 WIB

Payah! Polres Sumenep Berkilah soal Dugaan Oknum Polsek Sapeken Aniaya Dua Remaja

Berita Terbaru