SUMENEP, lensamadura.com – Mahasiswi Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Sains dan Teknologi (IST) Annuqayah Guluk-Guluk di Desa Lembung Timur, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep sukses menggelar pelatihan pembuatan banana ice cream.
Program pelatihan tersebut dipusatkan di balai desa setempat, Minggu, 7 Agustus 2022, dan diisi langsung oleh salah satu mahasiswi KKN sendiri, Hosniyah.
Dalam kesempatan itu, Hosniyah memaparkan bahwa pembuatan banana ice ini cukup mudah. Bisa menggunakan segala jenis pisang, kecuali pisang biji.
“Dengan tambahan susu bubuk, menjadi sangat praktis dan mudah untuk ibu-ibu sekalian untuk mencobanya di rumah,” kata Hosniyah kepada masyarakat yang hadir.
Sementara, Ketua Posko KKN Rina Ardiyanti mengatakan, pelatihan pembuatan ice cream ini dilakukan karena pisang merupakan buah yang cukup mendominasi di desa Lembung Timur ini. Sehingga peserta KKN mengenalkan suatu olahan produk dari pisang.
“Hal ini dapat memberikan informasi kepada masyarakat dalam pemanfaatannya, bahwa buah pisang tidak hanya dapat dijadikan keripik dan pisang goreng,” jelas Rina Ardiyanti.
Melalui pelatihan tersebut, mahasiswi KKN IST Annuqayah itu berusaha untuk menghadirkan inovasi baru dari buah pisang yaitu ice cream (banabung).
Salah satu warga Desa Lembung Timur Halimah mengaskan, bahwa pengolahan pisang menjadi banana ice cukup mudah dilakukan.
“Wah, ini enak sekali rasanya dan gampang pembuatannya. Ini bisa jadi jajanan sehat dan segar,” kata Halimah.
Pelatihan itu juga mendapatkan apresiasi dari salah satu aparatur desa setempat, Supriyadi. Menurutnya, produk banana ice ini bisa dijadikan usaha bagi masyarakat.
“Sehingga pisang tidak hanya dijual utuh atau mentahan,” kata Supriyadi.
Mahasiswi KKN IST Annuqayah posko Desa Lembung Timur berharap, pasca pelatihan dapat memberdayakan SDA desa.
“Setelah pelatihan ini usai diharapkan produk dalam pelatihan ini dapat terus dikembangkan oleh masyarakat didesa lembung timur, juga dapat meningkatkan nilai perekonomian warga setempat. Dalam pemanfaatan buah pisang yang melimpah,” pungkas Rina Ardiyanti. (Rifqi)