Lockdown ! DKPP Intens Lakukan Pemeriksaan dan Sosialisasi Wabah PMK, Begini Imbauannya

- Penulis

Senin, 23 Mei 2022 - 08:19 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dok. DKPP Sumenep Lakukan Pemeriksaan Lanjutan Terkait PMK

i

Dok. DKPP Sumenep Lakukan Pemeriksaan Lanjutan Terkait PMK

SUMENEPLensamadura – Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep, Madura Jawa Timur intens lakukan pengawasan penyebaran wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan dan memastikan tidak ada warga yang membeli sapi dari luar Madura, Senin, 23 Mei 2022.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Dan Peternakan (DKPP) Sumenep Arif Firmanto saat dikonfirmasi tim media ini menuturkan bahwa sebelumnya memang banyak warga Sumenep baik daratan maupun kepulauan membeli sapi di luar Madura.

Akan tetapi sejak hewan jenis sapi dan kambing dari luar Madura dilarang masuk ke Pulau Madura karena wabah PMK dijawa timur yang mengkhawatirkan, sudah tidak ada warga yang membeli.

Pihaknya mengimbau agar peternak tidak membeli sapi di luar.

“Jadi sekarang di ‘lockdown’ dan kebijakan ini dari Badan Karantina Pertanian di Sumenep yang bersifat sementara untuk mencegah penyebaran PMK,” katanya.

Baca Juga :  Santri Dukung Ganjar Bergema di Pamekasan Madura

Menurutnya, kebijakan ini diberlakukan karena Pemerintah Provinsi Jatim telah menetapkan Madura sebagai pulau pengembangan sapi sehingga produktivitas sapi peliharaan warga Madura harus dijaga, salah satunya Sapi Kepulauan Sapudi yang dikenal dengan sapi pilihan dengan kualitas daging serta perawatannya masuk pada kategori terbaik.

“Alhamdulillah sampai sekarang teman-teman petugas masih intens melakukan pengawasan dan kewaspadaan PMK tersebut,” terangnya.

Ditambahkan, untuk pengamanannya Badan Karantina telah melakukan penjagaan di sejumlah pelabuhan yang biasa digunakan untuk mengirim sapi. Terutama di pelabuhan Dungkek.

Akan tetapi, pihaknya tidak bisa menjelaskan daerah mana yang sering mengirim sapi ke Madura, mengingat bukan kewenangannya.

“Dengan adanya kebijakan ini mudah-mudahan penyakit PMK tidak mewabah di Kabupaten Sumenep,” pungkas Arif Firmanto.

Baca Juga :  PSHT Kunjungi Polres Sumenep, Ini Agendanya

Sampai saat ini pihaknya terus melakukan surveilans, Komunikasi, Informasi Dan Edukasi (KIE) tentang PMK tersebut.

Lebih Lanjut pihaknya mengimbau peternak dan pedagang sapi untuk bersama-sama agar tidak membeli sapi dari luar serta menghimbau peternak atau pedagang bilamana sapinya sakit agar segera menghubungi dinas ketahanan pangan dan pertanian (DKPP) dan atau petugas paramedik veteriner dari Dinas Dinas terkait yang ada di kecamatan agar segera ditangani.

“Segera melaporkan jika ada sapi yang sakit, pedagang atau peternak jangan menutup diri karena lebih cepat ditangani akan mengurangi beban dan  mempercepat tingkat kesembuhannya,” paparnya.

Arif juga mengimbau, peternak tidak perlu panik karena penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ini. Hal itu bisa disembuhkan dengan upaya penanganan dengan cara melaporkan ke petugas untuk segera ditangani.

Baca Juga :  Demi Tingkatkan Produktifitas Pelabuhan Jayapura dan Tol Laut Indonesia Timur, Kemenhub dan Pelindo Teken MoU

“PMK ini tidak menular ke manusia, rentan pada sapi yang masih anak (usia muda). Lakukan kebersihan kandang dan kebersihan ternak/kandang pada sapi,” jelasnya.

Hal ini berlaku bagi para pedagang sapi, peternak, penjual daging sapi baik di rumah-rumah maupun di pusat transaksi (pasar).

“Segera laporkan Ke Dinas Ketahanan Pangan Dan Peternakan (DKPP) Sumenep jika ditemukan ada gejala pada sapi.  Mendatangi posko penanganan di jalan Urip Sumoharjo No 30 Sumenep atau hubungi Nomor Pengaduan 0818-0384-9576 untuk segera dilakukan penanganan,” paparnya.

Bahkan, upaya yang sudah dilakukan sudah hampir merata ke 10 Kecamatan di Kabupaten Sumenep, baik di daratan maupun kepulauan.

“Untuk petugas kita kerahkan semua,” tutupnya. (Pur)

Berita Terkait

Warga Sumenep Audiensi Jalan Rusak Penghubung Tiga Desa, Begini Janji Dinas PUTR
PSBA Kangean Dipastikan Tidak Berlaga di Kompetisi Sepak Bola U-13
Pemkab Bangkalan Anggarkan Beasiswa 2023 untuk Pelajar dan Mahasiswa
Maklumat Takerbuy 2023, Tolak Rencana Reklamasi Laut di Gersik Putih
Festival Jaran Serek Sumenep Bentuk Cinta Budaya Lokal
Demi Keselamatan Lingkungan, Ribuan Warga Sumenep Bakal Gelar Istigasah Kubro
Banser Gayam Gelar Apel Guna Konsolidasi dan Koordinasi Anggota
KUPP Kelas III Telaga Biru Bangkalan Kampanyekan Keselamatan Pelayaran bagi Anak Usia Dini
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 31 Mei 2023 - 23:28 WIB

Ini Tahapan Seleksi Beasiswa PBNU-Maroko 2023, Catat Tanggalnya!

Sabtu, 27 Mei 2023 - 11:44 WIB

Tokoh Hindu Ajak Anak Muda Cintai Indonesia melalui Implementasi Nilai Pancasila

Kamis, 25 Mei 2023 - 15:17 WIB

Fakta Menarik Tegar Aditya, Pria Asal Banyuwangi yang Sukses Capai Financial Freedom di Usia Muda

Kamis, 4 Mei 2023 - 22:00 WIB

KONI Jatim Lepas 81 Atlet Berlaga di SEA Games XXXII Kamboja

Minggu, 30 April 2023 - 22:00 WIB

Bapel Puslatda KONI Jatim Gelar Tes Fisik Kedua

Minggu, 23 April 2023 - 05:00 WIB

Lebaran, Pangdam V/ Brawijaya Kunjungi Anggota yang Sakit

Rabu, 12 April 2023 - 21:00 WIB

Kemenhub Gelar Apel Pasukan Pengamanan Angkutan Laut untuk Lebaran 2023

Senin, 10 April 2023 - 23:00 WIB

Ditjen Hubla Pastikan Pasokan Logistik Lancar selama Libur Lebaran

Berita Terbaru

Sarjana (lensamadura.com/istimewa)

Pendidikan

Kenapa Kamu Harus Kuliah? Ini Dia Manfaatnya

Selasa, 30 Mei 2023 - 07:00 WIB