Berkenalan dengan Kasur Pasir, Tradisi Unik Masyarakat Sumenep

- Penulis

Rabu, 9 Februari 2022 - 19:26 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUMENEP, Lensa Madura – Indonesia memiliki beraneka ragam suku dan budaya, tak heran bila Indonesia menyimpan banyak sejarah dan tradisi unik dari berbagai daerah. Salah satu tradisi unik yang ada di ujung Pulau Garam Madura, yaitu tidur di atas kasur pasir.

Tradisi tidur di atas kasur pasir ini berada di 3 (tiga) Desa, yaitu  Legung Timur, Legung Barat dan Dapenda Kecamatan Batang-Batang, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.

Mayoritas masyarakat Sumenep Madura Jawa Timur tidur di atas ranjang dengan kasur empuk. Namun, bagi warga di 3 (tiga) Desa di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur ini lebih memilih tidur di atas kasur pasir.

Tradisi unik yang dilakukan warga Desa Dapenda, Desa Legung Timur, dan Desa Legung Barat ini sudah menjadi tradisi turun temurun bagi warga sekitar dan merupakan kewajiban setiap rumah memiliki kasur pasir dalam rumahnya. Sehingga ketiga desa ini dikenal dengan kampung kasur pasir.

Baca Juga :  Saudagar Madura Terbentuk di Empat Kabupaten

Tidak hanya di dalam rumah saja, masyarakat setempat menaruh pasirnya di halaman rumah dan tempat-tempat tertentu juga ada pasir yang digunakan untuk bersantai bersama keluarga dan tetangga.

Kebiasaan unik yang dilakukan ketiga warga Desa itu sudah berlangsung selama ratusan tahun secara turun-temurun. Bahkan dulu sebelum adanya aturan melahirkan harus ke Bidan atau Dokter kebanyakan anak didilahirkan di atas pasir juga hanya dibantu dukun. Akan tetapi dunia kesehatan semakin canggih sekitar awal tahun 2006 sampai sekarang 2022 banyak dukun yang takut serta menyuruh para ibu hamil agar melahirkan ke Bidan.

Jadi, sedari kecil mereka memang sudah akrab dengan kasur berpasir. Mereka lahir, bermain, tumbuh, berkembang, dan menjadi dewasa di atas pasir sehingga tak jarang ada yang menyebutnya Manusia Pasir.

Pasir yang digunakan untuk tempat tidur ini merupakan pasir pilihan yang didapatkan warga dari bibir pantai desa setempat. Pasir pilihan itu ditempatkan di sudut kamar rumah maupun di ruang istirahat, serta di dapur.

Baca Juga :  Penutupan KKM STIT Aqidah Usymuni Dikemas Dengan Istigasah dan Santunan Anak Yatim

Butiran pasir itu tidak lengket di kulit atau tubuh meski kulit dalam keadaan basah. Butiran pasir tersebut memiliki kristal pasir yang sangat halus, bersih mengilap, dan memiliki warna putih gading. Sebelum digunakan pasir akan diayak untuk memastikan tidak ada batu atau benda berbahaya lain di dalamnya. Pasir lalu dijemur agar tak basah atau lembab di kulit.

Manfaat Tidur di Kasur Pasir

Warga tiga desa yang mayoritas masyarakatnya bekerja sebagai nelayan tersebut menganggap pasir memberi manfaat besar bagi kesehatan tubuh. Mereka juga menganggap tidur di atas pasir bisa lebih nyenyak serta badan teras segar untuk beraktivitas.

Selain itu, menurut warga setempat tidur di atas pasir terhindar dari perbuatan jahat, seperti guna-guna, santet, dan sejenisnya.

Baca Juga :  Gandeng TP-PKK, DP3A Sumenep Gelar Sosialisasi KB

Salah satu tokoh masyarakat setempat H. Rahmat Sucipno menyampaikan, bahwa pertama kali asal muasal kasur pasir terletak di desa Legung Timur.

“Titik yang menjadi perhatian untuk dijadikan obyek wisata kasur pasir adalah kampung Jamban dan Tarebungan Dusun Pesisir Timur Desa Legung Timur,” kata H. Rahmat Sucipno merekomendasikan.

Namun saat ini, kata dia. pasir yang diambil dari wilayah dekat Pantai Lombang sudah mulai dikotori limbah tambak, mulai tidak enak digunakan dan membuat gatal-gatal ketika terkena kulit.

“Namun hal tersebut tidak mengurangi kondisi pasir pilihan yang diambil oleh masyarakat di tiga desa untuk dijadikan kasur pasir oleh masyarakat sekitar,” katanya.

Ditanya terkait tindaklanjut wisata kasur pasir, dirinya masih belum mendapatkan info terkait kelanjutan obyek wisata ini.

“Padahal ini harus menjadi atensi khusus pihak yang berwenang sebagai upaya meningkatkan ekonomi masyarakat,” pungkasnya. (Pur)

Berita Terkait

PPK Arjasa Sumenep Sukses Gelar Rapat Pleno Rekapitulasi DPSHP Akhir
Warga Sumenep Audiensi Jalan Rusak Penghubung Tiga Desa, Begini Janji Dinas PUTR
PSBA Kangean Dipastikan Tidak Berlaga di Kompetisi Sepak Bola U-13
Pemkab Bangkalan Anggarkan Beasiswa 2023 untuk Pelajar dan Mahasiswa
Maklumat Takerbuy 2023, Tolak Rencana Reklamasi Laut di Gersik Putih
Festival Jaran Serek Sumenep Bentuk Cinta Budaya Lokal
Demi Keselamatan Lingkungan, Ribuan Warga Sumenep Bakal Gelar Istigasah Kubro
Banser Gayam Gelar Apel Guna Konsolidasi dan Koordinasi Anggota
Berita ini 11 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 2 Juni 2023 - 17:00 WIB

Alasan Memilih Jurusan Teknik Informatika bagi yang Bingung Kuliah

Jumat, 2 Juni 2023 - 11:30 WIB

Perbedaan Universitas, Institut, Sekolah Tinggi, Akademi dan Politeknik

Selasa, 30 Mei 2023 - 07:00 WIB

Kenapa Kamu Harus Kuliah? Ini Dia Manfaatnya

Sabtu, 27 Mei 2023 - 22:00 WIB

Ini Dia 5 Tips Cara Belajar Bahasa Inggris Otodidak, Dijamin Jago!

Sabtu, 27 Mei 2023 - 21:40 WIB

Ini Dia Pembahasan Aritmatika Sosial Kelas 7 Beserta Contoh Soalnya

Selasa, 23 Mei 2023 - 22:47 WIB

Kamu Harus Tahu 6 Jurusan Kuliah yang Dibutuhkan di Dunia Kerja

Selasa, 23 Mei 2023 - 22:30 WIB

Ini Dia 5 Cara Interview yang Baik Agar Diterima Kerja di Perusahaan Idaman

Minggu, 21 Mei 2023 - 07:00 WIB

Jurusan Kuliah IPA yang Jarang Diminati Tapi Menjanjikan

Berita Terbaru

Suryadi (lensamadura.com/istimewa)

Opini

‘Orang Dalam’ dan Bisnis Haram

Sabtu, 3 Jun 2023 - 20:56 WIB